9 resensi novel sunda rasiah nu goreng patut; 10. buat resensi novel perhatikan struktur dan ciri kebahasaan resensi yang baik 11. pesan moral cerita sangkuriang dalam bahasa sunda; 12. carilah sebuah resensi buku atau novel kemudian analisislah kaidah kebahasaan dari resensi buku tersebut 13. Kaidah kebahasaan resensi novel tuilet; 14.
Boy Candra memang tak pernah gagal membuat karya yang bikin pembaca kian baper. Contohnya Novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai. Sudah baca? Resensi novel senja hujan dan cerita yang telah usai ini akan mengulas beberapa unsur penting didalamnya. Seperti identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik juga pesan moral. Kelebihan juga kekurangan akan di sampaikan agar membantu kamu mengambil sikap untuk membeli buku ini atau tidak. Simak yuk! Identitas Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Judul NovelSenja Hujan dan cerita yang Telah UsaiPenulisBoy CandraJumlah halaman240 HalamanUkuran buku19Ă—13 cmPenerbitMedia KitaKategoriNonfiksiTahun Terbit2015Harga bukuRp. Novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai merupakan novel dengan genre nonfiksi yang menceritakan masa lalu yang telah usai. Novel ini diterbitkan pada tahun 2015 dengan memiliki 240 Halaman. Cerita yang disuguhkan benar-benar membuat pembaca akan merasa bahagia, kecewa dan juga terluka dengan pengungkapan kata-kata indah dan puitis di dalam novel tersebut. Sinopsis Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Novel ini menceritakan pengalaman kisah perjalanan asmara dari Boy Candra. Dimulai dari jatuh cinta diam-diam, mencintai sahabat sendiri, lalu dikhianati, rindu mendua lalu diduakan dan hal pahit lainnya. Segala persoalan saat menjalin hubungan di tuangkan di dalam novel ini. Merenung atas segala perasaan yang dulu pernah ada. Yang dikenang tentang bahagia atau tentang sia-sia. Dan pengkhianatan dijadikan sebuah pelajaran berharga di masa depan. Dan hidup akan terus berjalan meski bukan bersamanya. Tapi ingat sedihlah secukupnya, patah hatilah sesuai porsinya agar hidupmu tidak sia-sia. Dengan kata-kata yang puitis Boy Candra mampu meluapkan isi perasaannya dengan sempurna. Sehingga imbasnya kita sebagai pembaca terhanyut oleh suasana yang dihadirkan dari curahan hatinya. Jika kamu ingin memiliki buku yang memiliki banyak rasa saat membacanya. Buku Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai cocok untuk coba kamu baca. Unsur Intrinsik Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Dalam sebuah resensi novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai ini akan dibahas beberapa unsur intrinsik di dalamnya, yaitu 1. Tema Tema yang diangkat dalam novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai ini yaitu cerita cinta masa lalu yang telah selesai. 2. tokoh dan Penokohan Aku Penulis Boy Candra, tokoh utama yang menceritakan kisah percintaannya sendiri dalam hidupnya. Tokoh merupakan sosok yang suka mengenang masa lalu. Seseorang yang dicintai penulis, memiliki sifat yang kurang dewasa dan kurang memahami kesibukan dari tokoh Aku. Kekasih baru Aku, yaitu seseorang yang baru yang mampu membuat tokoh Aku merasa jatuh cinta kembali. 3. Alur Alur yang digunakan dalam buku ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai yaitu menggunakan latar waktu pada waktu senja dan disaat hujan turun. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar tempat di sebuah sekolah. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu tokoh Aku yang sebagai tokohnya. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai ini gaya bahasa yang indah juga puitis, namun mudah dipahami tanpa kesan bertele-tele dan juga sederhana. 8. Amanat Berikut amanat yang terkandung dalam novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai, diantaranya Jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk kehidupan. Dan iklas dalam menjalani takdir. Karena sejatinya rizki, jodoh dan maut itu takdir Tuhan. Jangan memaksakan diri jika merasa tidak nyaman. Dan jangan terlalu banyak menuntut kepada orang lain. memaafkan masa lalu dan memulailah kehidupan barumu. Unsur Ekstrinsik Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Ada pun berikut ini merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai, yaitu 1. Nilai Moral Sikap bangkit dan mau memaafkan masa lalu merupakan sikap yang patut di contoh karena menaruh benci tidak akan membuatmu bahagia. 2. Nilai Sosial Sebagai sesama manusia kita harus bisa memahami perasaan hati manusia lainnya. Mengkhianati adalah hal yang sangat melukai hati. Sehingga jika ingin bertindak demikian sebaiknya di pikirkan terlebih dahulu. Kelebihan Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Banyak pesan moral yang tersimpan dalam novel salah satunya kita harus iklas dalam menjalani kisah hidup. Banyak menyisipkan kata inspiratif quotes yang banyak di buku ini. Cover yang sangat menarik dan sederhana tapi cantik. Gaya bahasa yang mudah di pahami dan juga indah. Kekurangan Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Alur maju mundur dalam novel kadang membuat pembaca merasa kebingungan bagi yang belum terbiasa. Penempatan Bab juga kurang tertata. Penyusunan cerita tidak sesuai tanggal yang dituliskan pada bagian bawah cerita hal ini membuat bingung karena penataannya kurang sesuai denagn kronologisnya. Pesan Moral Novel Senja Hujan dan Cerita yang Telah Usai Terakhir dari sebuah resensi novel senja Hujan dan Cerita Yang Telah Usai adalah pesan moral yang terkandung didalamnya yaitu Jadikanlah masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk kehidupan. Dan ikhlas dalam menjalani takdir. Karena sejatinya rizki, jodoh dan maut itu takdir Tuhan. Jangan memaksakan diri jika merasa tidak nyaman. Dan jangan terlalu banyak menuntut kepada orang lain. memaafkan masa lalu dan memulailah kehidupan barumu. MasukDaftar. rtx 2060 super iphone 14 plus mac mini ssd sata iphone 13 pro max rtx 3060ti. Home; Buku; Novel & Sastra; Novel Remaja; SENJA, HUJAN, & CERITA YANG TELAH USAI
Judul buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Tebal buku viii + 240 halaman Cetakan Cetakan Keempatbelas, 2016 Ukuran 13 x 19 cm ISBN 979-794-499-9 Buku ini saya persembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untyk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam-diam, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. saya pernah ada di posisi kamu saat ini. mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik. Dan mulailah menata rindu yang baru. Katakan kepada masa lalu Kita adalah cerita yang telah usai. Buku yang pertama terbit pada Juni 2015 ini adalah buku nonfiksi kedua dari Boy Candra, bercerita tentang kepahitan-kepahitan yang dialami seseorang yang jatuh cinta. Cerita-cerita tersebut dikemas seperti dalam suatu catatan harian. Terbagi dalam 7 bagian, buku ini seperti menceritakan bagaimana perasaan-perasaan seseorang yang sedang mengalami pahitnya cinta. Seperti yang ditulisnya sebagai “sinopsis” di sampul belakang buku, buku ini membuat kita mengenang masa lalu. Sekaligus menyadarkan kita bahwa masa lalu hanya cukup untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. Cocok untuk dibaca oleh orang yang sedang patah hati agar tersadar bahwa hidup tetap harus dilanjutkan. Seperti kutipan dalam buku ini “Di dunia ini banyak sekali hal ajaib yang bisa kamu dapatkan. Bahkan dalam hal yang mungkin menurutmu terburuk sekalipun. Bagian pertama dari buku ini adalah tentang “Hujan dan hal-hal yang disimpan”. Begitu banyak kenangan dari hujan. Kenangan manis yang seringkali berujung tangis. Buku ini sedikit banyak membuat kita mengerti bagaimana perasaan orang lain, terutama orang yang kita cintai. Sebab tak jarang, perpisahan yang kita alami bukan karena dia yang membuat masalah, tetapi kita yang bermasalah. Buku ini seperti “curhatan laki-laki” tentang beberapa kisah cinta yang dialaminya dan sulit ia lupakan. Selain “Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan”, buku ini mengandung 6 bagian yang lain, yaitu Senja yang Manja dan Luka yang Membalut Dada. Terima kasih Pernah Ada, meski Sekadar Rahasia. Kepada Seseorang yang Betah Dalam Ingatanku, Meski Kamu Tidak Kubutuhkan Lagi. Semakin Aku Cinta Kamu, Semakin Kita Saling Menusukkan Pisau. Kepada Diriku Sendiri; dengarkan ini dengan baik-baik. Sebab, Kini Kamu Telah Denganku, Kenangan Lalu Biarlah Sebagai Masa Lalu. Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai tak hanya berisi tulisan. Tetapi juga beberapa ilustrasi-ilustrasi yang menarik dengan kutipan-kutipan yang mendukung. Nah berikut ini adalah sepenggal kisah dari Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai “...Namun, kini seolah sedih dan hujan adalah teman sejalan. Aku tidak lagi bisa memelukmu saat hujan turun. Meski setiap kali hujan turun, aku selalu bisa memelukmu dalam ingatan. Seseorang yang dulu bersikeras mengajakku bertahan. Katamu, apapun yang terjadi tetaplah denganku. Begitu manis dan selalu menguatkan. Hal yang akhirnya sulit membuatku merelakanmu, bahkan dalam ingatan. Kamu menjadi kisah sedih yang kini meninggalkan pedih. Setiap kali hujan turun aku kembali mengenangmu. Ingin lari, ingin menyudahi, tapi hati dan segala hal yang pernah terjadi tak mau lagi peduli. Hujan kini tak lagi semenyenangkan saat bersamamu. Hanya turun dengan rasa rindu yang berakhir pilu.”

3 Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang. 4. Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai. 5. Sepasang Kekasih yang Belum Bertemu. 6. Surat Kecil Untuk Ayah. 7. Satu Hari Di 2018. 8. Bukupuisi Kuajak Kau Kehutan dan Tersesat Berdua. 9. Sebuah Usaha Melupakan. 10. Pada Senja yang Membawamu Pergi. 11. Seperti Hujan yang Jatuh Ke Bumi.

Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai – Boy Candra adalah penulis Indonesia yang karya-karyanya terkenal dengan kisah sedih, patah hati, dan kehilangan. Hanya dengan membaca karyanya, pembaca akan ikut merasakan sedih dan terlarut ke dalam suasana melankolis dalam karyanya. Karena itu, kali ini penulis akan mereview salah satu buku karya Boy Candra bertajuk Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai. Saat membicarakan karya dari Boy Candra, maka tidak lengkap jika tidak membedah masterpiece karya Boy Candra yaitu novel Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai. Masih seputar kisah tentang perasaan dan hati, buku ini diciptakan oleh Boy Candra bagi mereka yang sedang dalam fase terluka atau bahkan pernah dilukai dan juga dikhianati hingga akhirnya sulit untuk melupakan, atau dalam bahasa gaulnya disebut dengan sulit untuk move on. Tentang BukuProfil Boy Candra Sang PenulisResensi Senja, Hujan, & Cerita yang Telah UsaiKelebihan Senja, Hujan, & Cerita yang Telah UsaiKekurangan Senja, Hujan, & Cerita yang Telah UsaiNilai-Nilai Penting dalam Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai1. Ikhlas dalam Segala Hal2. Berhenti Membenci3. Jujur dengan PerasaanBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Tentang Buku Judul Buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai ISBN 979-794-499-9 Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Tanggal Terbit 16 Juni 2015 Jumlah Halaman 239 Halaman Kategori Nonfiksi Melalui buku ini, Boy Candra ingin berpesan kepada semua orang yang pernah dikhianati, atau pernah mengkhianati, bagi mereka yang sudah lama memendam rasa dan jatuh cinta dalam diam, yang terjebak dalam perasaan cinta terhadap sahabatnya sendiri atau bahkan kepada semua orang yang pernah merasakan rasa sakit lebih dari itu. Boy Candra mengajak mereka mengenang hal menyedihkan atau indah itu namun jangan sampai lupa untuk kembali pulang. Karena bagi Boy Candra setiap orang boleh untuk berwisata ke masa lalu, namun bukan untuk terjebak di dalam kenangan tersebut melainkan untuk berubah menjadi diri dengan versi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Melalui buku ini, Boy Candra mengajak setiap orang mulai membenahi dan menata perasaan rindu. Lalu dengan lantang berujar kepada masa lalu dan menyatakan bahwa masa lalu adalah cerita yang telah usai. Profil Boy Candra Sang Penulis Buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai merupakan sebuah karya yang lahir dari curhatan mengenai hal yang pernah dirasakan oleh penulisnya yaitu Boy Candra. Boy Candra sendiri adalah seorang penulis yang berkuliah dan lulus di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Boy Candra lahir pada tanggal 21 November 1989 dan tumbuh besar di Padang. Buku ini merupakan masterpiece dari karya-karya yang dibuatnya dan merupakan buku ketiga yang ia tulis. Selain menjadi buku ketiga yang ia tulis, buku ini juga merupakan karya nonfiksi perdana yang ia tulis. Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai adalah bentuk perenungan yang sangat panjang mengenai makna dari cinta sesungguhnya. Karya Boy Candra lainnya yang juga sudah diterbitkan adalah novel bertajuk Origami Hati, yang terbit di tahun 2013, dan Buku Setelah Hujan Reda yang terbit di tahun berikutnya yaitu tahun 2014. Boy Candra adalah lelaki yang mengagumi keindahan senja, mencintai hujan dan merindukan kenangan. Untuk berinteraksi dengan Boy Candra kita bisa menyapanya melalui twitter dsuperboy atau juga melalui instagram pribadi miliknya boycandra. Selain menjadi seorang penulis buku, Boy Candra juga aktif menulis di dunia maya. Ia aktif menulis di blog pribadinya. Grameds bisa mengunjungi blog miliknya di Kalau Grameds ingin bekerja sama dengan Boy Candra kalian juga bisa menghubungi langsung melalui email boycandra Selain judul yang menarik, Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai juga memberikan kisah yang jelas menarik. Buku ini dibuat untuk semua orang yang pernah merasa dilukai atau melukai sehingga terjebak pada rasa bersalah dan kesulitan untuk berpaling. Boy Candra mengajak pembaca untuk move on dan mengatakan selamat tinggal kepada kenangan yang pernah hadir di masa lalu. Dengan gaya penulisan seperti curhatan, buku ini sebenarnya catatan harian dari Boy Candra yang akhirnya dijadikan sebuah buku. Siapapun yang pernah atau sedang berada dalam fase yang sama akan merasa terkoneksi dan tanpa berpikir panjang membawa buku ini pulang kerumah. Dalam buku bertajuk Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai ini, sang penulis menjadi tokoh Aku, dan kemudian menuliskan kisah-kisah hidupnya yang pernah ia lalui. Kisah tentang perjalanan hidup, tentang perpisahan, tentang kebahagiaan dan tentang bagaimana dia meraih tujuan dari akhir hidup yang dimilikinya. Dengan gaya penulisan seperti curhatan, buku ini adalah catatan harian dari Boy Candra yang akhirnya dijadikan sebuah buku. Dengan total tujuh bab, Novel Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai ini mengajak kita menaiki roller coaster suasana hati penulis dari mulai cerita suka hingga cerita duka yang dialami oleh penulis. Dari judul di setiap bab yang ada kita bisa menebak bahwa kisah ini adalah kisah yang pastinya juga pernah kita rasakan. Kisah tentang adanya perjumpaan dan adanya perpisahan. Kisah tentang kita semua, yang pernah terluka atau melukai, juga yang pernah dikhianati atau mengkhianati. Buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai pun memiliki kumpulan quotes atau kutipan yang indah dari awal hingga akhir buku. Jadi setelah membaca buku ini, kamu bisa mengunggah kutipan menyentuh favoritmu di media sosial. Kutipan yang ada dalam buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai seolah diciptakan untuk membuat kita merasa relate dengan kehidupan masa lalu yang sedang penuh dengan masa cinta-cintaan. Inilah beberapa kutipan yang ada dalam buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai. “Sedihlah secukupnya, patah hati pada porsinya. Agar hidupmu tidak sia-sia.” hal. 186 “Untuk apa membenci seseorang yang pernah begitu kita cintai? Kalau saja dengan membenci kita malah menjadi lebih tidak tenang.” hal. 58 “Cukup nikmati saja hubungan kita sebagai dua orang yang saling berbagi cerita. Tidak usah ada urusan hati.”hal. 150 “Cinta bukan tentang memperjuangkan saja. Namun, kamu juga akan diajarkannya bagaimana rasanya diperjuangkan.” hal. 192 Boy Candra sebagai penulis berhasil menyampaikan pesan melalui bukunya dengan baik. Pembaca dengan mudah akan merasa sinkron dengan nasihat eksplisit yang dimunculkan dalam buku ini. Dengan membaca buku ini, pembaca akan dengan sendirinya berkesimpulan “oh iya benar juga” terhadap isi dari buku. Buku ini memberikan pelajaran tanpa menggurui pembaca. Kelebihan Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Sebuah tulisan atau karya biasanya dapat menarik minat pembaca jika diawali dengan judul yang membuat penasaran. Dengan menyematkan judul Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai, pembaca akan bertanya-tanya dan menghubungkan tentang apa yang terjadi antara senja, hujan, lalu cerita apa yang telah usai. Dengan memberikan judul yang menarik, pembaca tidak akan berpikir lama untuk memutuskan membeli, karena dari judulnya saja sudah membangkitkan keingintahuan, tentunya isi dari buku ini juga tidak akan jauh berbeda Hal berikutnya yang bisa kita perhatikan ialah cover buku yang menjadi tampilan dan wajah dari buku ini. Untuk cover, buku ini didominasi warna serba putih, namun di sudut paling bawah buku, diberikan sentuhan kotak hitam panjang untuk mencantumkan nama penulisnya, Boy Candra. Bernuansa dominan putih diwarnai coretan hitam membuat buku ini tampak monokrom. Warna putih yang menjadi latar dihiasi tetesan air yang seolah jatuh menghujani siluet kursi dan siluet payung yang terbengkalai. Di bagian tengah buku dituliskan judul dari buku Senja, Hujan & Cerita yang telah usai dengan font yang sederhana. Cover buku ini sederhana tetapi menarik untuk dilihat dan memberi kesan elegan. Untuk cover belakang tentunya tidak berbeda jauh dengan cover depan. Sederhana dan menarik untuk dilihat berulang-ulang. Buku Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai sangat direkomendasikan untuk para pembaca yang sedang dalam fase baper atau sulit untuk move on. Dengan membaca buku ini, buat kamu yang lagi galau kamu akan merasa bahwa buku ini tuh kamu banget. Segala bentuk kegalauan yang pernah dirasakan karena cinta mampu disampaikan dan dirangkum oleh Boy Candra dalam satu buku ini. Kalau kamu pernah berhubungan dengan perasaan cinta, pastinya akan ada minimal satu bab yang sangat relate dan sesuai dengan kamu. Dengan buku ini pembaca bisa menjadikan masa lalu sebagai bahan pembelajaran. karena belajar dari masa lalu untuk kehidupan yang lebih baik adalah hal penting yang perlu setiap orang terapkan dalam hidupnya. Bukan berarti kita harus melupakan masa lalu, tapi kita harus belajar dari masa lalu itu sendiri. Bukan hanya bergalau ria dengan keadaan tetapi kita harus menyelesaikan permasalahan yang membuat kita galau itu. Dengan quotes yang menarik buku ini juga menjadi salah satu buku yang wajib kamu miliki, untuk menambah kumpulan kutipan menarik yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kutipan dari buku ini bisa menjadi motivasi saat kamu merasa perlu move on dari kenangan dan masa lalu. Kekurangan Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Meskipun buku ini indah dan menarik untuk dibaca, namun ada beberapa hal juga yang menjadi kekurangan dari buku Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai. Pertama, meski merupakan sebuah curhatan dari penulis, tapi ada beberapa kalimat yang sulit dipahami, karena penulis menggunakan bahasa Indonesia yang puitis. Jika Grameds bukan anak senja’ yang benar-benar menyukai puisi, buku ini akan terasa terlalu mendayu-dayu karena narasi yang begitu puitis dari awal hingga akhir tulisan. Boy Candra juga menggunakan latar dan alur campuran, sehingga terkadang membuat pembaca kebingungan. Alur campuran ini jugalah yang membuat pembaca merasa bosan di beberapa bagian bab tulisan. Namun secara keseluruhan tulisan tetap bagus dan menarik. Dengan alur campuran pembaca akan merasa tulisan ini terkesan melompat-lompat di setiap babnya. Nilai-Nilai Penting dalam Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Ada banyak hal yang bisa dipelajari dan didapatkan melalui Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai. Kita bisa belajar untuk merelakan, belajar berhenti membenci keadaan, diri dan juga takdir, dan masih banyak lagi. Semua pelajaran itu dapat kita temukan melalui buku in. Berikut beberapa nilai penting yang bisa kita jadikan pembelajaran dari buku ini. 1. Ikhlas dalam Segala Hal Melalui buku yang berisi kumpulan prosa ini, Boy Candra ingin membuat pembaca tenggelam dalam pemikiran dan menarik pesan yang disampaikan secara eksplisit olehnya. Kenangan pahit yang tersimpan dalam benak pembaca seolah terpanggil, dan mengajarkan nilai penting bagi siapapun yang membacanya. Bahwa untuk bertahan dan menjalani kehidupan adalah merelakan. Setiap orang harus belajar ikhlas atas segala hal yang terjadi dalam hidup, merelakan apapun yang pernah kita miliki, pada akhirnya pergi atau menghilang. Karena hidup terus berjalan, dan tugas kita menghadapinya, menghayatinya, dan menikmatinya. Kehendak Tuhan juga berjalan dengan cara yang misterius, tanpa bisa kita terka bagaimana alur kisah berjalan. 2. Berhenti Membenci Terkadang kita menyalahkan banyak hal saat kita tidak bisa melupakan seseorang. Kadang kala diri kita sendiri juga menjadi target kebencian. Dengan kejam seringkali kita menghakimi diri kita sendiri atas hal yang sudah terjadi. Dalam benak kita seringkali berpikir bahwa mungkin jika keputusan yang kita ambil berbeda, hasil akhirnya juga kan berbeda. Namun justru dengan membenci diri sendiri, membenci keadaan, hanya membuat diri kita semakin kesulitan melupakan dia. Bukannya move on, kita justru stuck di satu nama, enggan beralih dan menjalani kehidupan seperti sedia kala. Karena itu penting bagi kita untuk berhenti menyalahkan. Kebencian justru seolah menaruh sosoknya dengan jelas di kepalamu. 3. Jujur dengan Perasaan Hal lainnya yang bisa kita pelajari adalah pentingnya untuk jujur dengan perasaan sendiri. Jangan pernah denial dan mengelak perasaan yang kamu miliki. Jika suka maka katakan suka. Karena meskipun mulut berkata tidak dan selalu menghindar, perasaan dan hati tidak akan pernah bisa dipungkiri dan bahwa nama dia selalu ada dan terukir jauh didalam lubuk hati terdalam milikmu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, karya-karya Boy Candra selalu disukai oleh banyak orang, karena sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang bisa dipelajari dari buku-buku karya Boy Candra. Demikian review Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai karya Boy Candra. Grameds bisa mendapatkan buku ini dan buku-buku lainnya di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia akan selalu memberikan produk terbaik, supaya Grameds bisa memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Ai Siti Rahayu
Scribdadalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Scribd adalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Tugas Akhir Resensi. Diunggah oleh Fajar Rohmat. 0 penilaian 0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) 432 tayangan. 6 halaman. Informasi Dokumen klik untuk memperluas informasi dokumen.
Judul Buku Senja, Hujan dan Cerita yang Telah UsaiNO. ISBN 979-794-499-9Penulis Boy CandraPenerbit Media KitaTanggal Terbit 16 Juni 2015Jumlah Halaman 239 HalamanKategori Nonfiksi Boy Candra tinggal di Padang, terlahir pada 21 November 1989. Namanya kian melejit usai penjualan novel pertamanya yang laris di hati para pecinta novel. Bahkan, di September 2016, Boy Candra meluncurkan novel barunya dengan judul “Pada Senja yang Membawamu Pergi” yang diterbitkan oleh Gagasmedia. Novel “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” diangkat dari pengalaman pribadi penulis. Lewat novelnya, penulis menceritakan segala perjalanan asmaranya. Kisah-kisahnya tersampaikan dengan jelas dan menarik. Pengalamannya dari mulai jatuh cinta, mencintai diam-diam, mencintai sahabat sendiri, bahkan patah hati sangat menyentuh pembacanya. Tak heran jika para Remaja banyak mengutip kata-kata novel ini. Memang dilihat dari pemilihan katanya, sederhana dan mudah dimengerti. Walau dengan pilihan kata yang puitis, namun tidak menimbulkan multi tafsir. Cerita setiap Babnya tidak bertele-tele. Hal ini sangat baik untuk mengontrol penyakit jenuh yang kerap dirasakan pembaca. Boy Candra menyajikan kata-kata sehari-hari yang sering digunakan oleh para pembaca. Kelebihan dari novel ini adalah covernya yang sederhana. Pemilihan warna cover yang tidak terlalu mencolok, mewakili isi dari novel ini. Ditunjang dengan sinopsis di cover belakang. Pemilihan katanya begitu tertata apik dan mengundang rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut. Penyisipan kutipan-kutipan di setiap pergantian Bab, sangat menarik sekali. Penulis mampu membawa pembacanya untuk masuk dan merasakan isi novel. Isi novel tersampaikan dengan baik. Bila mengingat latar belakang yang merupakan pengalaman pribadi, jelas isi novel merupakan hal yang sering terjadi bagi pembaca. Sangat mudah bagi pembaca untuk merasakan menjadi bagian dalam novel dalam novel ini juga terdapat kekurangan. Alurnya yang campuran kadang menjadi moment menjenuhkan bagi pembaca. Penempatan setiap Babnya kurang tertara. Kadang ceritanya menyenangkan dan membuat tersenyum tipis, namun di Bab selanjutnya mengisahkan rasanya patah hati. Hal ini sangat menjatuhkan mood para pembaca. Tak jarang pembaca melewati Bab tertentu yang menurutnya tidak menarik dan membuat “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” memuat cerita yang penuh inspirasi. Membangun semangat para pembaca untuk terus melanjutkan hidup. Novel ini menyampaikan kisah-kisah cinta sederhana yang tulus. Mulai dari seseorang yang bertahan atau seseorang yang terus berjuang. Namun, pengkhianatan cinta juga tersaji dengan baik pada novel ini. Novel ini cocok untuk para pembaca yang ingin mengenang masa lalunya, atau sedang bertahan dan memperjuangkan seseorang, serta bagi pembaca yang sedang berusaha melupakan. “Setelah cinta pertama dan dipatahhatikan untuk pertama kalinya, aku jatuh cinta lagi, juga patah hati lagi. Berkali-kali. Terkadang ada saatnya aku merasa lelah. Apakah hati diciptakan Tuhan hanya untuk dibuat patah? Seperti halnya impian yang kadang harus berubah. Namun, hidup harus terus berjalan. Tidak ada alsan yang bisa diterima untuk menghentikan tujuan. Bahkan, patah hati paling pattah pun tidak berhak membunuh hidupmu.” Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai, sumber
TentangNovel Hujan Karya Tere Liye Resensi Novel Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi Resensi Novel Pesan Cinta dari Hujan Karya Erni Aladjai RESENSI NOVEL HUJAN DAN TEDUH - Riawani Elyta Resensi Buku 1: Hujan-Tere Liye - Walking Through The Light Rumah buku - RESENSI NOVEL HUJAN, KARYA TERE LIYE Tere… | Facebook Kumpulan Resensi Buku Novel
Pernahkan kamu merasakan sakitnya patah hati karena ditinggalkan oleh orang yang kamu cintai? Perlu diketahui bahwa patah hati sebenarnya bisa dijadikan sebagai ungkapan perasaan yang membuktikan bahwa kamu tulus menyayangi seseorang, meskipun dia tidak merespon perasaanmu. Pada kenyataannya, setiap orang pasti pernah merasakan sakitnya patah hati setelah ditolak, diduakan, cinta bertepuk sebelah tangan, atau bahkan diputuskan secara sepihak. Tanpa sadar, berbagai peristiwa yang tidak mengenakkan itu membuatmu sakit hati sampai tidak berani untuk bertemu dengan banyak orang. Lebih parahnya lagi, kamu mungkin akan kehilangan arah dan tidak tahu harus pergi kemana untuk melepaskan beban yang mengganjal di hati. Sebagai salah satu cara untuk menenangkan pikiran dan hati yang sedang kalut, kamu bisa coba membaca buku karya Boy Candra yang berjudul Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai. Walaupun judulnya terkesan galau dan sedih, tapi isi bukunya dijamin bisa membuat kamu berani untuk bangkit dan kembali menata perasaan untuk orang-orang baru. Sinopsis Novel Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Novel ini dipersembahkan untuk orang-orang yang dulu pernah dilukai sampai sulit untuk melupakan. Teruntuk orang-orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati, juga untuk orang yang mengkhianati lalu menyadari kesalahannya. Kepada mereka yang pernah diam-diam jatuh cinta pada sahabat sendiri hingga tidak bisa berpaling dan pindah ke lain hati. Melalui novel ini, mari kita saling mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang, sebab setelah petualangan yang panjang di masa lalu, kita harus menjadi individu yang jauh lebih baik dan mulai menata rindu yang baru. Mari sampaikan pada kenangan, bahwa masa lalu kita adalah cerita yang telah usai. Gambaran Isi Novel Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Melalui novel ini, kamu akan diajak untuk mengenang sebuah masa yang mungkin penuh dengan luka dan terasa pahit jika harus diingat kembali. Tapi bagi Boy Candra, luka yang terasa pahit ini justru bisa membuat kita jadi pribadi yang lebih kuat, atau bahkan lebih pintar lagi dalam memilih pasangan hidup. Mengenang masa lalu bukanlah hal yang salah, tapi kamu juga harus tahu bahwa masa kini dan masa depan adalah hal yang paling penting untuk kamu perjuangkan. Setelah mengenang, jangan pernah lupa untuk kembali ke jalan pulang. Review Novel Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai Dengan mengusung tema cinta dan patah hati, sampul novel ini terlihat sangat sederhana karena hanya dihiasi warna hitam dan putih, dengan ilustrasi rintik hujan, sebuah kursi, dan payung berwarna hitam. Jika dilihat lebih detail, ilustrasi tersebut menggambarkan kesedihan yang akan lebih terasa saat kamu membaca novel ini lebih dalam lagi. Novel yang terdiri dari tujuh bagian ini mengisahkan tokoh “aku” yang sedang menuliskan kisah perjalanan hidupnya, tentang cinta, kesedihan, perpisahan, dan kebahagiaan yang menjadi tujuan akhir hidupnya. Dengan kata lain, novel ini tidak berisi kumpulan cerpen atau puisi yang puitis, tapi bisa disebut sebagai buku catatan harian yang merangkum kisah kehidupan seorang Boy Candra. Buat kamu yang lagi baper dan galau karena cinta, novel ini bisa menjadi teman berbagi cerita, karena barangkali ada kisah Boy Candra yang juga relate dengan kisahmu. Tapi jangan terlalu berharap dan berekspektasi tinggi dengan novel ini, karena fokus utama cerita memang hanya akan membahas perjalanan cinta Boy Candra yang mungkin saja pernah dirasakan oleh kebanyakan orang. Walaupun banyak yang merasa relate dengan kisahnya, tidak sedikit orang juga yang merasa jalan ceritanya terasa lempeng-lempeng saja. Tapi hal ini sebenarnya masih bisa dimaklumi karena mungkin ada poin lain yang lebih diutamakan oleh Boy, yakni tentang bagaimana caranya kamu bangkit dari kenangan masa lalu, tidak peduli siapapun orang yang telah membuatmu terpuruk. Tidak hanya menceritakan tentang perjalanan cintanya saja, Boy Candra juga beberapa kali mengutip quotes anti galau yang sepertinya akan cocok untuk kamu yang butuh motivasi. Bagi kamu yang saat ini sedang mengalami patah hati, coba usahakan untuk tidak berlarut dalam kesedihan karena kamu berhak bahagia dan melanjutkan mimpi yang sempat tertunda sebelumnya. Tapi harus diingat, bahwa melupakan kesedihan bukan berarti melupakan segala kenangan pahit yang pernah terjadi, dan untuk mengenang segala kisahnya, novel ini bisa menjadi solusi yang tepat. Novel Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai karya Boy Candra bisa kamu dapatkan melalui Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon

ResensiNovel Senja Hujan Dan Cerita Yang Telah Usai. 28 Januari 2023. Semuanya disediakan. Coaching adalah pelengkap untuk membeli produk. Dan yang terbaik adalah ketika Anda mulai dengan pelatih surikurus kami, Anda dijamin kurus tanpa kelaparan. Studi klinis menunjukkan bahwa konsumsi makanan pengganti setiap hari sebagai bagian dari

Resensi Novel Boy Candra “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” Judul Buku Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai NO. ISBN 979-794-499-9 Penulis Boy Candra Penerbit Media Kita Tanggal Terbit 16 Juni 2015 Jumlah Halaman 239 Halaman Kategori Nonfiksi Boy Candra tinggal di Padang, terlahir pada 21 November 1989. Namanya kian melejit usai penjualan novel pertamanya yang laris di hati para pecinta novel. Bahkan, di September 2016, Boy Candra meluncurkan novel barunya dengan judul “Pada Senja yang Membawamu Pergi” yang diterbitkan oleh Gagasmedia. Novel “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” diangkat dari pengalaman pribadi penulis. Lewat novelnya, penulis menceritakan segala perjalanan asmaranya. Kisah-kisahnya tersampaikan dengan jelas dan menarik. Pengalamannya dari mulai jatuh cinta, mencintai diam-diam, mencintai sahabat sendiri, bahkan patah hati sangat menyentuh pembacanya. Tak heran jika para Remaja banyak mengutip kata-kata novel ini. Memang dilihat dari pemilihan katanya, sederhana dan mudah dimengerti. Walau dengan pilihan kata yang puitis, namun tidak menimbulkan multi tafsir. Cerita setiap Babnya tidak bertele-tele. Hal ini sangat baik untuk mengontrol penyakit jenuh yang kerap dirasakan pembaca. Boy Candra menyajikan kata-kata sehari-hari yang sering digunakan oleh para pembaca. Kelebihan dari novel ini adalah covernya yang sederhana. Pemilihan warna cover yang tidak terlalu mencolok, mewakili isi dari novel ini. Ditunjang dengan sinopsis di cover belakang. Pemilihan katanya begitu tertata apik dan mengundang rasa penasaran untuk mengetahui lebih lanjut. Penyisipan kutipan-kutipan di setiap pergantian Bab, sangat menarik sekali. Penulis mampu membawa pembacanya untuk masuk dan merasakan isi novel. Isi novel tersampaikan dengan baik. Bila mengingat latar belakang yang merupakan pengalaman pribadi, jelas isi novel merupakan hal yang sering terjadi bagi pembaca. Sangat mudah bagi pembaca untuk merasakan menjadi bagian dalam novel ini. Namun, dalam novel ini juga terdapat kekurangan. Alurnya yang campuran kadang menjadi moment menjenuhkan bagi pembaca. Penempatan setiap Babnya kurang tertara. Kadang ceritanya menyenangkan dan membuat tersenyum tipis, namun di Bab selanjutnya mengisahkan rasanya patah hati. Hal ini sangat menjatuhkan mood para pembaca. Tak jarang pembaca melewati Bab tertentu yang menurutnya tidak menarik dan membuat jenuh. Novel “Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai” memuat cerita yang penuh inspirasi. Membangun semangat para pembaca untuk terus melanjutkan hidup. Novel ini menyampaikan kisah-kisah cinta sederhana yang tulus. Mulai dari seseorang yang bertahan atau seseorang yang terus berjuang. Namun, pengkhianatan cinta juga tersaji dengan baik pada novel ini. Novel ini cocok untuk para pembaca yang ingin mengenang masa lalunya, atau sedang bertahan dan memperjuangkan seseorang, serta bagi pembaca yang sedang berusaha melupakan. “Setelah cinta pertama dan dipatahhatikan untuk pertama kalinya, aku jatuh cinta lagi, juga patah hati lagi. Berkali-kali. Terkadang ada saatnya aku merasa lelah. Apakah hati diciptakan Tuhan hanya untuk dibuat patah? Seperti halnya impian yang kadang harus berubah. Namun, hidup harus terus berjalan. Tidak ada alsan yang bisa diterima untuk menghentikan tujuan. Bahkan, patah hati paling pattah pun tidak berhak membunuh hidupmu.” Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai, aJTz.
  • zyu0exb4jo.pages.dev/520
  • zyu0exb4jo.pages.dev/16
  • zyu0exb4jo.pages.dev/473
  • zyu0exb4jo.pages.dev/74
  • zyu0exb4jo.pages.dev/494
  • zyu0exb4jo.pages.dev/590
  • zyu0exb4jo.pages.dev/250
  • zyu0exb4jo.pages.dev/468
  • resensi novel senja hujan dan cerita yang telah usai